Artikel

Cegah Stunting dari Rumah dan Sekolah, Danone Indonesia dan YKWS Hadirkan “Kelas Cerdas” di Tanggamus

Tanggamus, Lampung – Stunting bukan sekadar masalah pertumbuhan fisik anak. Lebih dari itu, kondisi ini dapat menghambat perkembangan otak, kesehatan, dan masa depan generasi muda Indonesia. Karena itu, upaya mencegah stunting perlu dimulai sedini mungkin – dari rumah dan sekolah.

Melihat urgensi ini, Danone Indonesia bersama Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) menggandeng satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Tanggamus, Lampung, untuk meluncurkan program edukasi Isi Piringku melalui inisiatif “Kelas Cegah Stunting dari Rumah dan Sekolah” atau Kelas Cerdas.

Bukan tanpa alasan Tanggamus dipilih. Dari 20 kecamatan di kabupaten ini, ada 9 kecamatan dengan 28 desa yang menunjukkan angka stunting cukup tinggi. Hal ini menunjukkan perlunya kerja sama semua pihak agar anak-anak tumbuh sehat dan kuat.

“Fakta bahwa satu dari tiga anak Indonesia mengalami stunting adalah sinyal bahwa kita harus bergerak bersama. Program ini adalah salah satu contoh nyata kolaborasi yang kami apresiasi untuk mendukung percepatan penurunan stunting di Tanggamus,” kata Wakil Bupati Tanggamus, H. A.M Syafi’i.

Program Kelas Cerdas tak hanya menyasar anak-anak, tapi juga guru dan orang tua. Melalui pendekatan yang menyenangkan dan mudah dimengerti, program ini mengajarkan pentingnya gizi seimbang, pola asuh yang baik, dan kebiasaan hidup bersih dan sehat (PHBS). Kegiatan ini juga mencakup pelatihan guru PAUD, peningkatan fasilitas belajar, pengumpulan data, serta kampanye edukatif di masyarakat.

“Masalah stunting tidak berdiri sendiri. Ini berkaitan dengan akses layanan kesehatan, kebiasaan di rumah, hingga dukungan dari lingkungan. Edukasi yang berkelanjutan dan mudah dipahami sangat dibutuhkan,” jelas drg. Marlina G, MKes dari Kementerian Kesehatan.

Danone Indonesia melihat peran PAUD sebagai pintu awal pembentukan kebiasaan baik anak-anak. “Kami percaya, pencegahan stunting harus dimulai sejak dini, dan PAUD punya peran besar dalam membentuk generasi sehat. Karena itu, kami menggandeng FEMA-IPB untuk mengembangkan panduan edukatif yang mudah digunakan guru dan orang tua,” ujar Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia.

Dukungan juga datang dari Bappenas. Inti Wikanestri, SKM, MPA, menyampaikan bahwa orang tua – bahkan sejak sebelum memiliki anak – harus disiapkan agar dalam kondisi sehat dan memahami pentingnya gizi.

Program ini akan berjalan selama tujuh bulan. Targetnya tak main-main: menjangkau 302 pekon/kelurahan, melatih 500 guru PAUD, dan memberi manfaat langsung kepada sekitar 5.000 anak dan orang tua murid.

“Fokus kami bukan hanya pada edukasi, tapi bagaimana menciptakan dampak nyata di masyarakat. Kami ingin masyarakat merasakan manfaatnya secara langsung, mulai dari guru, orang tua, hingga anak-anak,” ujar Febrilia Ekawati, Direktur YKWS.

Sementara itu, Asep Mawan Ruswandi dari Danone Indonesia menambahkan, “Harapan kami, program ini bisa menjadi langkah kecil yang membawa perubahan besar bagi masa depan anak-anak di Tanggamus.”