Lampung, 24 Oktober 2023 – Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) dan Pattiro, dengan dukungan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung melalui Program Voice of Inclusiveness Climate Resilience Actions (VICRA), telah berhasil menyelenggarakan Diskusi Publik tentang Kebijakan Rencana PRKBI dalam Rangka Pembangunan Berkelanjutan Menuju Lampung 2045. Acara ini berlangsung di Swiss-Belhotel dengan format hybrid, yang memungkinkan partisipasi daring dan langsung.
Diskusi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk narasumber dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan spesialis iklim dari Program VICRA, Dr. Moh Taqi. Narasumber-narasumber ini memberikan arahan dan berbagi pengalaman tentang implementasi PRKBI serta pentingnya kerja sama multi-pihak dalam pembangunan berketahanan iklim di Provinsi Lampung.
Dalam sambutannya, Kepala Bappeda Provinsi Lampung, Ahmad Lianurzen menekankan pentingnya perubahan iklim dalam mengancam ketahanan pangan, air, dan energi di provinsi ini. Dia juga menyebutkan bahwa Provinsi Lampung, dengan komoditas pertaniannya yang kaya, memiliki peran vital dalam lumbung pangan nasional. Namun, tantangan dari perubahan iklim memerlukan respons yang cepat dan berkelanjutan.
Direktur YKWS, Febrilia Ekawati, menyoroti pentingnya melibatkan kelompok rentan dalam setiap kebijakan terkait perubahan iklim. YKWS berperan dalam meningkatkan kapasitas dan partisipasi kelompok rentan, terutama di Kabupaten Lampung Timur, untuk memastikan kebutuhan mereka terakomodir.
Berdasarkan data Kajian Risiko Bencana Kabupaten Lampung Timur yang disampaikan dalam acara ini, bencana iklim telah berdampak pada ribuan hingga puluhan ribu masyarakat dari kelompok rentan. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Lampung Timur telah menetapkan prioritas dan arah kebijakan untuk tahun 2024, termasuk menjaga ketersediaan pangan, meningkatkan kualitas lingkungan hidup, dan menyelenggarakan program mitigasi bencana.
Salah satu langkah konkret yang disampaikan adalah dukungan Lampung Timur terhadap Program Transisi Energi Baru Terbarukan melalui instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Apung di wilayah tersebut.
Diskusi ini merupakan langkah awal dalam upaya bersama untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan ketahanan iklim di Provinsi Lampung. Seluruh pihak diharapkan dapat terus berkolaborasi dan berkontribusi dalam mewujudkan visi Lampung 2045 yang inklusif dan berkelanjutan.